Rektor UWM: Akselerasi UMRI, UWM Bersiap Belajar untuk Berkembang

Universitas Widya Mataram (UWM) menandatangani Nota Kesepahaman dengan Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) pada Jumat (24/11/2023) di Kampus UMRI. Delegasi UWM dipimpin oleh Rektor UWM Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. dengan didampingi para Wakil Rektor (WR) dan Dekan. Dalam kesempatan ini, dilaksanakan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU), Memorandum Of Agreement (MoA), dan Implementation Agreement (IA) antara UWM dan UMRI. Delegasi UWM disambut oleh Rektor UMRI Dr. Saidul Amin, M.A., beserta WR I, Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) dan Kerjasama, serta para Dekan dan Ketua Program Studi (Kaprodi).

Rektor UMRI Dr. Saidul Amin, M.A. dalam sambutannya menyambut baik kerja sama ini. “MoU tidak hanya sekedar MoU, tetapi lebih pada implementasi. MoU tidak akan bernilai jika tidak ada Memorandum of Agreement (MoA). Kegiatan-kegiatan akan dapat dilakukan dalam jangka waktu panjang dan pendek,” katanya.

Rektor UWM dalam sambutannya menyampaikan merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang diprakarsai oleh mendiang Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Sultan Hamengkubuwono X. “UWM hadir dengan komitmen untuk menyiapkan mahasiswa yang siap menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi. UWM memiliki keunggulan heritage karena memiliki gedung tertua di Indonesia,” kata mantan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) ini.

“UMRI berkembang sangat pesat. Oleh karenanya UWM dapat belajar,” tambah Prof Edy yang merupakan mantan Ketua Forum Rektor Indonesia ini.

“Saat ini UWM telah menyelesaikan pembangunan Kampus Terpadu Tahap I, dan Tahap IIakan segera dilakukan,” tegasnya.

Diharapkan lingkungan akademis dapat menjadi lebih kaya ragam dan penuh inovasi melalui kolaborasi dalam tridarma perguruan tinggi. Semoga hal ini dapat memberikan dampak positif pada perkembangan pendidikan dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Tandatangani Nota Kesepahaman, UWM dan UIR Implementasikan Kerjasama

Universitas Widya Mataram (UWM) menandatangani Nota Kesepahaman dengan Universitas Islam Riau (UIR) pada Jumat (24/11/2023) di Kampus UIR. Rektor UWM Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. memimpin delegasi, dengan didampingi para Wakil Rektor (WR) dan Dekan. Dalam kesempatan ini, dilaksanakan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU), Memorandum Of Agreement (MoA), dan Implementation Agreement (IA) antara UWM dan UIR. Delegasi UWM disambut oleh Rektor UIR Prof. Dr. Syafrinaldi, SH., MCL, beserta Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Dekan Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) dan Kerjasama, serta staf divisi kerjasama dan humas.

Rektor UIR Prof. Dr. Syafrinaldi, SH., MCL dalam sambutannya menyambut baik kerja sama ini. “MoU tidak boleh menjadi sleeping document. Adanya pandemi Covid-19 telah memberi pelajaran untuk kita semua, sehingga saat ini implementasi MoU dapat dilakukan,” tambahnya.

Rektor UWM dalam sambutannya menyampaikan merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang diprakarsai oleh mendiang Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Sultan Hamengkubuwono X. “UWM hadir dengan komitmen untuk menyiapkan mahasiswa yang siap menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi,” kata mantan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) ini.

“Dengan penandatangan Nota Kesepahaman ini diharapkan dapat langsung melaksanakan joint seminar dan publikasi. Dan adanya funding support utk MBKM maka dapat dilakukan pertukaran mahasiswa, studi doktoral, dan pembelajaran dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM),” tambah Prof Edy yang merupakan mantan Ketua Forum Rektor Indonesia ini.

“Jangan sampai ada sleeping MoU. Dengan adanya teknologi, maka MoU dapat diimplementasikan,” tegasnya.

Semoga lingkungan akademis menjadi lebih beragam dan inovatif dengan adanya kerjasama dalam penelitian dan pertukaran pengetahuan, yang akan memberikan kontribusi positif untuk pendidikan dan kemajuan ilmu pengetahuan.

UWM Tandatangani Kerjasama dengan UNILAK

Universitas Widya Mataram (UWM) menandatangani Nota Kesepahaman dengan Universitas Lancang Kuning (UNILAK) pada Jumat (24/11/2023) di Kampus UNILAK. Delegasi dari UWM dipimpin oleh Rektor Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec., didampingi para Wakil Rektor (WR) dan Dekan. Dalam kesempatan ini, dilaksanakan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU), Memorandum Of Agreement (MoA), dan Implementation Agreement (IA) antara UWM dan UNILAK.

Rektor UNILAK Prof. Dr. Junaidi, S.S., M.Hum. dalam sambutannya menyambut baik kerja sama ini, termasuk untuk kerjasama publikasi.

Rektor UWM dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerjasama ini untuk meningkatkan kinerja perguruan tinggi untuk kemajuan bersama. “Kerjasama yang dimaksud joint publication, riset dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” kata mantan Ketua Forum Rektor Indonesia ini.

“Kerjasama ini juga diharapkan untuk pengembangan sinergi antar peguruan tinggi untuk bersama-sama menyiapkan lulusan yang inovatif dan kompatibel,” tambah Prof Edy yang merupakan mantan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) ini.

Semoga dengan kerjasama ini akan tercipta lingkungan akademis yang lebih beragam dan inovatif, membuka peluang kolaborasi dalam penelitian dan pertukaran pengetahuan untuk memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan.

Penguatan dan Sinergi Kelembagaan Internal FH UWM

Fakultas Hukum (FH) Universitas Widya Mataram (UWM) mengadakan rapat kerja di Hotel Horison Ultima Riss, Yogyakarta pada Sabtu (22/7). Acara ini bertujuan untuk persiapan Semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024. Acara ini dihadiri oleh Rektor UWM Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec., Dekan FH UWM Dr. Kelik Endro Suryono, M.Hum., Wakil Dekan I Said Munawar, SH, MH, Wakil Dekan II Cunduk Wasiati, SH, M.Hum., seluruh dosen dan tenaga kependidikan FH UWM.

Rektor UWM dalam sambutannya menekankan pentingnya silaturahmi dalam setiap kegiatan serta upaya membangun jaringan yang kuat antara institusi, baik pemerintah maupun swasta, untuk menguatkan posisi universitas dalam kancah pendidikan.

Lebih lanjut, mantan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) ini menegaskan bahwa penguatan dan sinergi kelembagaan di dalam universitas memiliki peran krusial dalam membangun institusi yang kuat dan berdaya saing.

Dekan FH UWM dalam sambutannya menyampaikan tentang tujuan rapat kerja ini. “Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari Rapat Koordinasi Universitas yang lebih khusus ditujukan untuk memperkuat dan meningkatkan sinergi kelembagaan internal FH UWM,” kata dosen S2 FH UWM ini.

UWM terus menunjukkan komitmennya untuk memberikan pendidikan yang berkualitas dan relevan serta menghasilkan lulusan yang berdaya saing. Semoga sinergi dan semangat membangun institusi yang kuat akan terus menggelorakan di lingkungan kampus dan mengantarkan universitas menuju masa depan yang gemilang.

Pelepasan Purna Tugas Tenaga Kependidikan Universitas Widya Mataram

Universitas Widya Mataram (UWM) menyelenggarakan acara pemberian tali asih kepada tenaga kependidikan (tendik) purna tugas yang telah menyelesaikan tugas pengabdiannya di UWM di Ruang Sidang Kampus Terpadu UWM, Banyuraden, Sleman pada Selasa (18/7). Acara ini merupakan bentuk apresiasi kepada para tendik yang telah menunjukan komitmen terhadap UWM. Tenaga kependidikan yang purna tugas adalah Hj. Sutiyem. S.E., Ir. Yuliarini Rahayu Kusumawati, Tri Rokhyat Yuliasih dan Alm. Hj. Nana Farhana, A.Md.

Rektor Universitas Widya Mataram, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas dedikasi dan kontribusi yang telah diberikan oleh purna tugas UWM dalam perannya sebagai tenaga kependidikan yang telah mengabdi dan menunjukan komitmen terhadap UWM. “Banyak hal yang dapat diteladani dari para tendik yang telah menyelesaikan tugasnya, hal ini dapat terlihat dari setiap amanah yang dijalankan mereka telah memberikan kontribusi yang terbaik,” tambahnya.

Rangkaian acara kemudian ditutup dengan pemberian kenang-kenangan kepada para tendik purna tugas, yang diberikan secara langsung oleh Rektor UWM.

Pelantikan Dosen dan Pegawai Baru UWM

Universitas Widya Mataram (UWM) menyelenggarakan Pelantikan Calon Pegawai dan Pegawai Tetap yang terdiri dari Dosen dan Tenaga Kependidikan di Kampus Terpadu UWM, Banyuraden, Gamping, Sleman pada Selasa (18/7). Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pegawai di lingkungan UWM.

Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. selaku Rektor UWM, pada kesempatan ini melantik 6 Pegawai Tetap dan 6 Calon Pegawai UWM. Dalam sambutannya selain mengucapkan selamat kepada 12 pegawai yang dilantik, Rektor UWM juga memberikan pesan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional. “Dalam bekerja harus memiliki integritas. Selain itu diharapkan mempu berpikir bagaiamana cara  menghadirkan inovasi-inovasi untuk tata kelola UWM yang lebih baik,” kata mantan Ketua Forum Rektor ini.

Acara ini juga dihadiri oleh para Wakil Rektor dan beberapa pejabat struktural di lingkungan UWM. Dukungan dan fasilitas yang memadai bagi para dosen dan tenaga kependidikan agar mereka dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka secara optimal telah menjadi komitmen UWM. Acara ini diakhiri dengan serah terima Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai dan foto bersama. 

Lalui Ujian Terbuka, Dosen FH UWM Raih Gelar Doktor

Roni Sulistyanto Luhukay, S.H., M.H., yang merupakan dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Widya Mataram (UWM) telah dinyatakan lulus Ujian Terbuka dan menyandang gelar Doktor pada Ujian Terbuka (Promosi Doktor) pada Rabu (12/7) di Aula Pancasila, Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya dengan IPK 3,82 dan predikat Sangat Memuaskan. Bertindak sebagai Promotor adalah Prof. Dr. Tatiek Sri Djatmiati, S.H., M.S. dan Ko promotor Dr. Emanuel Sujatmoko, S.H., M.S.

Sidang terbuka Promovendus dipimpin oleh Dr. Enny Narwati, S.H., M.H. Dewan penguji terdiri atas Dr. Ghansam Anand, S.H., M.Kn., Prof. Dr. Muchamad Zaidun, S.H., M.Si., Prof. Dr. Rahmi Jened, S.H., M.H., Prof. Dr. L. Budi Kagramanto, S.H., M.H., M.M., Dr. Sukardi, S.H., M.H., M.Hum., Dr. Rr. Herini Siti Aisyah, S.H., M.H., dan Indria Wahyuni, S.H., LL.M., Ph.D. Dalam ujian terbuka ini, Promovendus menyampaikan penelitian disertasinya yang berjudul Perlindungan Hukum Hak Orang Asli Papua dalam Perspektif Otonomi Khusus.

Roni, dalam presentasinya menyampaikan bahwa penelitiannya ini memberikan gambaran konsep keberagaman dalam negara kesatuan yang setidaknya memberikan pembangunan otonomi khusus dalam sistem desentralisasi asimetris, dengan membangun konsep keberagaman yang tergambar dalam Bhineka Tunggal Ika yang setidaknya mampu menjawab berbagai problem yang terjadi. “Pembentukan Otonomi Khusus Papua tidak lepas dari sejarah pelanggaran HAM, kesenjangan pembangunan, Gerakan separatisme kemerdekaan serta pemerintah menyadari adanya perbedaan suku, kultur dan kebiasaan yang menjadi indikasi kuat pembentukan otonomi khusus tersebut,” kata Roni.

Setidaknya berbagai problem berkaitan dengan Pilar penting dalam Undang-Undang (UU) Otonomi Khusus (Otsus) seperti pemenuhan hak-hak mendasar orang asli Papua tidak dibarengi dengan penafsiran yang jelas dan detail sehingga berhenti pada tataran impelementasi, “Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kegagalan memaknai enam prinsip yang di tuangkan dalam UU Otsus Papua berdampak pada terjadinya problematikan overlapping peraturan perundang- undangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” kata Pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tae Kwon Do UWM ini.

Karakteristik perlindungan hukum secara preventif dan represif juga mengalami kegagalan hal ini dapat di lihat dari turunan UU Otsus belum mampu memberikan eksistensi kepada orang asli Papua hingga hari ini orang asli Papua masih terbelenggu dengan jaminan eksistensi yang diamanahkan Otsus, selain itu dalam perlindungan represif belum terbetuknya Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR). “Problematika pengawasan pengellan otsus dimana adanya pemeliharaan isu keamanan untuk meningkatkan dana otsus dan mereduksi pengawasan masih terjadi hingga saat ini,” tegas Roni.

GKR Mangkubumi Dianugerahi Doktor Honoris Causa oleh Northern Illinois University

Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi secara resmi dianugerahi gelar doktor honoris causa oleh Northern Illinois University (NIU), Amerika Serikat, Rabu (28/6/2023). Hal itu ditandai dengan pemindahan tali toga dan penyerahan ijazah dari Executive Vice President and Provost NIU, Dr. Laurie Elish-Piper.

Dalam pidato ilmiahnya, GKR Mangkubumi menyampaikan bahwa gelar ini menjadi pengingat bahwa perjalanan tidak berhenti sampai di sini, melainkan menandai babak baru dalam komitmen seumur hidup untuk terus mendobrak batas-batas pengetahuan, memupuk inovasi, dan berkontribusi bagi kemajuan masyarakat. “Saya menerima kehormatan ini dengan penuh kerendahan hati dan dedikasi, karena saya tahu bahwa kehormatan ini disertai dengan tanggung jawab yang besar untuk terus berjuang mencapai yang terbaik, menginspirasi orang lain, dan membuat perbedaan yang positif di dunia,” katanya.

Provost Laurie Elish-Piper mengungkapkan bahwa anugerah Doktor Honoris Causa yang diberikan kepada GKR Mangkubumi yang saat ini aktif pada berbagai organisasi adalah bahwa beliau telah banyak memberikan kontribusi kepada masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan, cultural curation, social advancement and advocacy” katanya.

President of NIU Lisa Freeman, Ph.D. dalam sambutannya yang disampaikan via video menyampaikan selamat atas penanugerahan Doktor Honoris Causa kepada GKR Mangkubumi.

Dean of the Graduate School and Associate Vice President of International Affairs, Dr. Kerry Wilks, dalam sambutannya mengatakan bahwa penganugerahan Doktor Honoris Causa ini salah satunya karena aktivitas GKR Mangkubumi dalam pemberdayaan perempuan di desa-desa terpencil. “Dengan adanya hal tersebut, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, yang akhirnya dapat mendukung program pengentasan kemiskinan khususnya di Indonesia,” tambahnya.

Dean of the College of Liberal Arts and Sciences, Prof. Dr. Robert Brinkmann dalam sambutannya menyampaikan bahwa penganugerahan Doktor Honoris Causa ini merupakan salah satu bentuk kerjasama NIU dengan UWM, seperti yang telah dilakukan sebelumnya dalam bentuk konferensi. “Kerjasama ini juga telah dilakukan di Malaysia dan beberapa universitas lainnya,” ujar Brinkmann.

Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya menyampaikan ungkapan rasa terima kasih yang mendalam, disertai penghargaan yang tinggi, atas penganugerahan Gelar Doctor Honoris Causa kepada GKR Mangkubumi.

“Saya mewakili Kraton Yogyakarta mengucapkan selamat dan turut  memohon doa restu, agar GKR Mangkubumi senantiasa diberi keteguhan sikap batin, moralitas, dan kearifan dalam mengemban dan mengamalkan amanah atas kehormatan ini,” kata Sultan.

NIU dan UWM Bahas Tindaklanjut Kerjasama

Dr. Eric Jones selaku Executive Director of Global Initiatives Northern Illinois University (NIU) memberikan cinderamata secara simbolis kepada Rektor Universitas Widya Mataram (UWM), Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. dalam acara Afternoon Break di MuseumKu Gerabah Timbul Raharjo Kasongan pada Rabu (28/6). Kegiatan ini dilaksanakan setelah acara Penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang Humane Letters kepada Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi oleh NIU di Kampus Terpadu UWM pada Rabu (28/6).

MuseumKu Gerabah Timbul Raharjo Kasongan yang digunakan untuk kegiatan ini memiliki banyak karya seni baik berupa lukisan, patung maupun karya seni lainnya.

Prof Edy dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kerjasama UWM dengan NIU telah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu dalam bentuk konferensi internasional. “Dalam konferensi tersebut telah menghadirkan narasumber dari NIU, UWM maupun universitas-universitas lain dari dalam dan luar negeri,” tambahnya.

Kegiatan ini dihadiri juga oleh Laurie Elish-Piper, Ph.D. selaku Interim Executive Vice President and Provost, Kerry Wilks, Ph.D. selaku Dean of the Graduate School and AVP of International Affair NIU, Prof. Robert Brinkmann, Ph.D. yang merupakan Dean of College of Liberal Arts and Sciences, serta Dr. (HC) GKR Mangkubumi.

Lebih lanjut, mantan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI) ini mengemukakan bahwa kerjasama dengan NIU akan ditindaklanjuti. “Kerjasama dengan NIU merupakan salah satu komitmen UWM untuk transformasi perguruan tinggi,” tandasnya.

Program Studi Magister Pertama di Universitas Widya Mataram

Yogyakarta – Rektor Universitas Widya Mataram, Prof. Dr. H. Edy Suandi Hamid, M.Ec. dan jajarannya tampak sangat antusias menyambut Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V yang hadir untuk menyerahkan Salinan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 521/E/O/2022 tentang Izin Pembukaan Program Studi Hukum Program Magister pada Universitas Widya Mataram di Yogyakarta yang diselenggarakan oleh Yayasan Mataram Yogyakarta pada hari ini (26/7/2022) bertempat di Fakultas Hukum Universitas Widya Mataram yang beralamat di KT III/237, Jalan Dalem Mangkubumen, Kadipaten, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Ini adalah prodi pascasarjana pertama di Universitas Widya Mataram setelah 40 tahun berdiri sehingga kita semua patut berbangga.” Kata Prof. Dr. H. Edy Suandi Hamid, M.Ec. mengawali sambutaannya.

Program studi Hukum Program Magister memiliki keunikan yang tidak ada pada program studi sejenis di perguruan tinggi lain karena program studi ini memiliki konsentrasi yang berbasis pada kearifan lokal dan budaya.

Prof. Dr. Djoko Suryo, salah satu anggota Dewan Pembina Yayasan Mataram Yogyakarta menambahkan “Kami mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan untuk menyelenggarakan program magister di lingkungan Universitas Widya Mataram. Mudah – mudahan ini akan diikuti oleh fakultas lainnya untuk membuka program magister.

Sisi distinctive dari Program Studi ini terletak pada konsentrasi hukum pertanahan di Daerah Istimewa Yogyakarta yang berbeda dengan daerah lainnya karena adanya Sultan Ground dan Paku Alam Ground.

“Saat ini adalah momentum yang tepat untuk pengembangan di Universitas Widya Mataram. Mudah – mudahan program studi magister yang lain segera tumbuh dan mengikuti. Kami dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V siap memfasilitasi.” ulang Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. sebelum mengakhiri sambutannya.